Setelah kita membaca perjalan dari
perkembangan umat di Gereja Stasi Ngaliyan, sekarang bagaimana gereja di
Ngaliyan itu berdiri ? Siapa yang menerapkan idenya ? Siapa pengurus pertamanya
? Penasaran, kan ? Mari kita lihat sejarahnya.....
A. Mimpi yang Aneh
Jika kita menyimak perjalanan tumbuhnya umat Katholik
di Ngaliyan, ada seorang pastur paroki yang bernama Rm. Keneks, SJ yang sedang
berkarya di wilayah Paroki Sukorejo.
Kita cap cuzz aja...
Pada malam hari sebelum Rm. Keneks, SJ tahu tentang
Desa Ngaliyan, Rm. Keneks pernah bermimpi demikian. Suatu hari, dia sedang
berjalan – jalan keluar paroki untuk melepas beban yang begitu berat. Namun,
keanehan terjadi saat itu. Ia melihat salib besar jatuh dari angkasa menimpa
tanah lapang yang di sekitarnya terdapat rumah – rumah warga. Akan tetapi rumah
warga tersebut tidak terkena dampaknya. Tidak rusak terkena angin sekalipun
dari hentakan salib yang jatuh. Walaupun Rm. Keneks merasakan angin yang besar.
Ia pun terbangun, fajar sudah terbang tinggi. Dalam hati ia heran dengan mimpi
tersebut dan berkata,”Mungkin di tempat tersebut akan terdapat umat Tuhan dan
gerejaNya.”
Setelah bertahun – tahun lamanya, mimpi tersebut
menjadi nyata. Namun, Rm. Keneks belum memahaminya. Pada suatu ketika, ada dua
orang umat Kristus yang meminta orang di wilayahnya untuk di ajarkan agama
Katholik. Dua orang tersebut adalah Ruslan Kocoatmojo dan adiknya, Suwarlan
yang mengaku kepada Rm. Keneks mereka dari daerah Ngaliyan. Permintaan mereka
akhirnya dikabulkan.
Pada hari pertama ia berkunjung ke Ngaliyan, namun
belum paham dengan keadaan sekitar. Pada hari – hari selanjutnya, ia mulai
paham. Ternyata umat Kristus yang akan tumbuh menurut mimpinya ternyata dari
Ngaliyan. Mimpi tersebut semakin nyata ketika ia melihat ada tanah lapang dan
disekitarnya terdapat rumah warga, persis apa yang telah ia mimpikan. Akhirnya,
Rm. Keneks paham dan mempunyai ide untuk membangun gereja kecil terlebih dahulu
di tanah lapang tersebut. Gereja pun berdiri secara sederhana dan mempunyai
nama pelindung Hyang Triniji Suci, berarti
Tritunggal Maha Kudus.
B.
Kepengurusan Gereja
Sebelum terdapat gereja, terlebih dahulu Rm. Keneks menerapkan idenya untuk
membentuk suatu kepengurusan gereja supaya lancarlah pembangunan gereja dan
umatnya. Hal itu terjadi sebelum adanya baptisan pertama di Ngaliyan.
Pembuatan
kepengurusan gereja telah selesai di buat dan mengambil beberapa keputusan.
Keputusan tersebut, diantaranya : membuat dewan stasi yang pertama dengan :
Ketua 1 : (alm)
Atmowiyono
Ketua 2 : (alm) Y Dimejo sujak
bendahara : (alm) Siswo Satipin
sekretaris :
triyoga
Hal itu belum cukup untuk mengembangkan umat Kristus tersebar
luas, kemudian dewan stasi membagi
wilayah pewartaan dengan membuat 10 lingkungan pertama.
Demikian, sekilas tentang perkembangan umat Kristus ini. Semoga
bermanfaat.
DEPAN GEREJA |